Walau tidak berakhir gantung seperti The Force Awakens, ending Star Wars: The Last Jedi tetap menimbulkan banyak pertanyaan. Nah berikut penjelasannya versi Kupaman.
Bocah di Canto Bight yang sempat membantu Finn dan Rose meloloskan diri itu ternyata adalah seorang force-sensitive. Hal tersebut bisa terlihat ketika dia melakukan force telekinesis kepada sapunya lalu kemudian memegangnya seperti sebuah lightsaber. Kemungkinan besar di episode 9 ia akan menjadi karakter force-sensitive baru calon Jedi generasi masa depan. BACA JUGA: Star Wars: The Last Jedi Akhirnya Mengungkap Siapa Orangtua Kandung ReyLuke Skywalker yang telah bersatu dengan the Force pasca mengerahkan segala daya kemampuannya melawan keponakannya, Ben Solo, di planet Crait menyatakan takkan menjadi “The Last Jedi.” Hal itu menegaskan Rey di kemudian hari akan menjadi Jedi generasi baru. Kemungkinan juga, Rey bakal mendirikan Jedi Order baru beranggota generasi muda di penjuru alam semesta. Di film selanjutnya, perseteruan the Resistance dibawah kepimpinan Jendral Leia akan berlanjut melawan the First Order yang kini dibawah perintah Supreme Leader Kylo Ren. Dengan bantuan Rey, sosok yang bernama asli Ben Solo itu akan menghabisi gurunya. BACA JUGA: Resensi Star Wars: The Last Jedi – Star Wars Terbaik Era Sekuel TrilogiKylo Ren melakukan hal yang tidak terduga tersebut bukan karena dirinya telah berpaling ke Light Side, tetapi karena kalimat “Let the past be the past” yang selalu diucapkan Snoke yang menurut Kylo juga bagian dari masa lalu yang harus dikubur, sama seperti ayahnya Han Solo. Film Star Wars berikutnya yaitu episode iX, akan menjadi kisah pamungkas Skywalker Saga. Lalu kisahnya mundur lewat prekuel trilogi yang menceritakan Anakin Skywalker, ayahnya Luke (nantinya akan berubah menjadi Darth Vader). Untuk sekuel triloginya menceritakan mengenai para generasi penerus seperti Rey dan Kylo Ren yang mewakili pihak Light Side dan Dark Side.
0 Comments
Lima Hal Yang Mungkin Kamu Tidak Ketahui Mengenai Supreme Leader Snoke di Sekuel Trilogi Star Wars12/21/2017
Setelah di The Force Awakens hanya tampil sebagai hologram, kita bisa melihat penampilan utuh Supreme Leader Snoke di Star Wars: The Last Jedi. Sayang, guru Kylo Ren yang juga pemimpin tertinggi the First Order yang dianggap maha sakti itu mati secara mengejutkan di The Last Jedi. Walau kehadirannya tergolong singkat dan jauh dari harapan, ada lima hal menarik tentang sang Supreme Leader yang terbunuh dengan mudahnya oleh anak didiknya tersebut:
1. Bukan Sith Walau sangat kuat dalam menggunakan dark side of the Force, Snoke bukanlah seorang Sith. Sejarah Sith yang telah berusia ribuan tahun dimulai dari era Darth Bane yang menerapkan sistim “Rule of Two” itu, berakhir di tangan Darth Vader yang menghabisi gurunya sendiri Darth Sidious di film Star Wars: Return of the Jedi. BACA JUGA: Begini Penjelasan Ending Dari Film Star Wars: The Last Jedi2. Cincin Asal usul Snoke yang misterius bisa dilacak dari cincin yang dikenakannya. Di cincin yang melingkar di jari karakter yang memiliki muka yang “rusak” itu terdapat batu Obsidian yang ternyata berasal dari makam bawah tanah istana Darth Vader yang berada di planet Mustafar. 3. Dark Side of the Force Tubuhnya mungkin sudah sangat rapuh dan lemah, tapi kekuatan Snoke dengan dark side of the Force masih sangatlah kuat. Dengan kemampuannya itu, dia bisa memanipulasi hubungan batin antara Rey dan Kylo Ren. BACA JUGA: Star Wars: The Last Jedi Akhirnya Mengungkap Siapa Orangtua Kandung Rey4. Delapan pelindung utama Di dalam ruangannya, Snoke dilindungi delapan orang pelindung utama yang disebut sebagai Praetorian Guard. Pengawal tangguh dengan pakaian berwarna merah yang mirip dengan “Red Guard”nya Emperor Palpatine itu bertugas untuk menjadi “tameng” majikannya yang mempunyai fisik lemah. 5. Skywalker vs Skywalker Snoke mengangkat Ben Solo menjadi muridnya, karena ia percaya hanya seorang Skywalker yang dapat menghabisi Skywalker. Ben Solo yang dikemudian hari menjadi Kylo Ren adalah anak Han Solo dan Leia Organa, saudari kembar Luke Skywalker.
Di Infinity War, Thanos akan dibantu oleh kelompok bernama Black Order. Untuk mendapat gambaran, inilah kekuatan masing-masing anggota di versi komik!
1Ebony Maw Image credits: MCU ExchangeJangan remehkan anggota Black Order yang satu ini hanya karena dia terlihat seperti pria tua kurus. Baca Juga
Ebony Maw versi komik juga kurang bisa dipercaya. Pada akhirnya, dia justru memanipulasi Thane – anak Thanos – untuk menerima statusnya sebagai putra dari sang Mad Titan. Setelah Thanos kalah dari Thane, Ebony Maw lalu mendidik Thane untuk menjadi lebih hebat dari ayahnya sendiri. Rupanya Begini Thanos Kalah di Alur Komik Infinity Gauntlet! Cukup Konyol! Saat Thanos memegang Infinity Gauntlet, dia mampu mengalahkan semua tokoh Marvel. Lalu gimana Thanos kalah? Ini pembahasannya! Baca JugaTapi sekali lagi, Ebony Maw bukan sosok yang loyal. Dia menggunakan akal bulus untuk menangkap Thane pertama kali. Setelah Thane dan dia ditangkap, dia juga meloloskan diri dan meninggalkan putra Thanos itu dalam kurungan. Nah, akankah sifat licik dan manipulatif Ebony Maw ini disajikan dengan setia di film? Jujur penulis kurang yakin. Soalnya sudah dikonfirmasi akan ada karakter lain dengan sifat manipulatif dan kemampuan pengendalian pikiran di sisi Thanos nanti. Untuk yang terlewat, ya sudah dikonfirmasi kalau Loki akan bekerja sama dengan Thanos di Infinity War. Penulis yakin Loki melakukan ini awalnya untuk melindungi Asgard, dan nantinya mengkhianati Thanos. APLIKASI TERKAIT MARVEL Future FightNetmarble Games 4.6 starstarstarstarstar Ingin memainkan para pahlawan Marvel? Marvel Future Fight bisa jadi pilihanmu!Tapi akan menarik memang kalau pada akhirnya Loki harus beradu taktik dan siasat dengan makhluk yang sama licik dan manipulatifnya dengan dia. 2Proxima Midnight Proxima Midnight adalah salah satu petarung terbaik Thanos. Bila ia diutus ke satu tempat, maka kehancuran akan menyertainya. Bersenjatakan tombak sakti yang memiliki beragam efek, seperti racun mematikan, Proxima sudah pernah mengalahkan musuh seperti Luke Cage, Spectrum, dan Thor Odinson. Di komik sendiri Proxima pernah menyerang New York, Atlantis, dan Wakanda. Mengingat dua dari tiga lokasi itu diserang Thanos juga di film, bisa jadi Proxima adalah pemimpin pasukan yang menyebabkan New York dan Wakanda dalam bahaya di trailer. Untuk yang penasaran, inilah patung konsep dari Proxima Midnight versi Marvel Cinematic Universe.
3Corvus Glaive
Lihat senjata yang dipegang oleh Corvus? Itu adalah kekuatan utamanya. Senjata itu begitu sakti hingga mampu melukai makhluk seperti Hulk sekalipun. Di volume kedua komik Infinity, Corvus juga menunjukkan kekuatannya dengan menusuk Wolverine. (Yang diperkuat dengan tulang adamantium). Dia dan Supergiant berhasil memporak-porandakan markas X-Men, namun pergi karena yang mereka cari tidak ada di sana. Baca Juga
Uniknya, pada akhirnya Corvus versi komik justru menemui ajal di tangan Thanos. Dia sempat menjadi penguasa di wilayah Thanos saat majikannya itu menghilang. Begitu Thanos kembali, Corvus mencoba melawannya namun takluk. APLIKASI TERKAIT MARVEL Avengers AcademyTinyCo 4.2 starstarstarstarstar Kalau ingin memainkan pahlawan Marvel dalam gameplay yang tidak biasa, coba deh Avengers Academy!Corvus akhirnya menggunakan senjatanya sendiri untuk mengakhiri nyawanya. Corvus beserta senjata saktinya sudah dipastikan akan tampil di Infinity War. Patungnya termasuk yang dipajang di acara D23 kemarin. Bocoran Infinity War Ini Ungkap Konfrontasi Thanos dengan Guardians of the Galaxy! Trailer Infinity War kemarin lebih menyorot tim Avengers. Lalu gimana dengan Guardians of the Galaxy? Bocoran Infinity War ini fokus kepada mereka! Baca JugaKalau dia bisa bertahan hidup melalui Infinity War dan Avengers 4, mungkin dia akan menemui nasib yang sama dengan di komik. Namun biasanya penjahat di Marvel Cinematic Universe tidak bisa bertahan hidup terlalu lama, kecuali mereka menjadi “baik” seperti Loki. 4Black Dwarf Di komik, senjata Corvus mungkin bisa melukai Hulk. Namun anggota Black Order yang nanti akan menjadi musuh Hulk di film sih tampaknya adalah Black Dwarf. Bisa dilihat dari tubuhnya yang besar dan seram (baik versi komik maupun konsep versi film), Black Dwarf memiliki kekuatan dan ketangguhan yang luar biasa. Meski begitu, di versi komik Black Dwarf konyolnya memiliki pencapaian yang tidak sebaik saudaranya (Corvus) maupun Proxima. Dia gagal menyerang Wakanda, lalu terbunuh oleh Ronan saat mencoba melindungi The Peak. Mengingat Hulk di trailer jelas-jelas ada di Wakanda, penyebab kegagalan Black Dwarf di film bisa jadi adalah Avengers hijau yang satu itu. 5Supergiant Anggota kelima Black Order adalah Supergiant. Sosok yang satu ini merupakan pengendali pikiran, yang mampu mencuri, memakan, dan memanipulasi pikiran dari korbannya. Dia bahkan mampu mengendalikan banyak orang sekaligus. Dengan kekuatan seperti ini, Supergiant sebenarnya bisa menjadi musuh menarik untuk Avengers di MCU. Avengers dan GotG mungkin tega menghajar prajurit Thanos dan Black Order, namun bagaimana kalau mereka harus menghadapi rakyat jelata yang dikendalikan pikirannya? Image credit: NerdistNamun coba lihat konsep patung para anggota Black Order. Corvus ada, Proxima ada, Ebony Maw ada, Black Dwarf pun ada. Tapi Supergiant tidak. Kalau Supergiant absen dari Infinity War, sepertinya pengendalian pikiran akan sepenuhnya menjadi kekuatan dari Ebony Maw. Nah, itulah para pengikut Thanos di Infinity War nanti. Siapa yang membuatmu paling penasaran? Sampaikan di kolom komentar!
Setelah dua tahun menunggu, apakah apa yang disampaikan dalam The Last Jedimengenai siapa orang tua Rey adalah benar?Sebelum The Last Jedi tayang, banyak spekulasi bermunculan mengenai siapa orang tua dari Rey. Yap, dengan kekuatan Force luar biasa yang dimiliki (bahkan bisa menandingi Kylo Ren di The Force Awakens), banyak fans yang menduga bahwa Rey bukanlah keturunan dari orang biasa.
Baca Juga
Namun, mana spekulasi yang benar? Oiya, sebelumnya penulis ingin menyampaikan bahwa artikel ini SANGAT-SANGAT mengandung SPOILER. Jadi yang belum sempat menonton dan ingin tetap masuk bioskop dengan pikiran yang “jernih”, penulis sarankan agar segera menutup artikel ini dan membaca artikel kami yang lain. Hehehe. SPOILER ALERT Benarkah The Last Jedi sudah menjawab pertanyaan tentang siapa orang tua dari Rey? Mungkin kamu sedikit mempertanyakan judul di atas. Lho, bukannya siapa misteri orang tua Rey sudah terjawab? Yap, setelah dua tahun menunggu pasca The Force Awakens, akhirnya kita sudah mengetahui siapa orang tua Rey sebenarnya. Rey bukanlah siapa-siapa, seperti yang dibeberkan oleh Kylo Ren. Kylo Ren menyebutkan bahwa Rey hanyalah putri dari pasangan miskin yang menjualnya di Jakku demi mendapatkan uang untuk bermabuk-mabukan. Rey pun setuju dengan Kylo Ren, yang diikuti dengan tangisan. 4 Teori Asal Usul Rey di Star Wars The Force Awakens Bagaimana asal usul Rey di Star Wars The Force Awakens? Siapa orang tuanya? Berikut empat teori terbaik dari para fans mengenai sang protagonis baru ini! Baca JugaSeperti yang kita tahu, dalam adegan sebelumnya di Mirror Cave pulau Ahch-To, Rey mencoba untuk mencari tahu siapa orang tuanya. Dan karena Kylo Ren dan Rey terhubung dengan Force, Kylo Ren pun juga melihat apa yang dilihat oleh Rey. Dan pencarian tersebut berakhir dengan melihat wajahnya sendiri di Mirror Cave tersebut. Tidak terlihat siapa orang tuanya. Lalu, apakah memang benar Rey hanya keturunan orang biasa? Teori pertama Memang benar, Rey bukan siapa-siapa seperti yang sudah disampaikan dengan jelas di film. Bahwa Rey tidak bisa melihat siapa orang tuanya saat di Mirror Cave dan apa yang dikatakan oleh Kylo Ren, adalah bukti nyata bahwa Rey bukan keturunan Skywalker atau Kenobi, atau siapapun karakter yang selama ini kita kenal. Hal ini pun sempat dikonfirmasi oleh sang sutradara, Rian Johnson. “Pada momen itu, bagi saya Kylo percaya bahwa apa yang dilihatnya adalah benar,” ungkap Johnson seperti dikutip dari EW. “Saya tidak berpikir bahwa Kylo sedang mempengaruhi Rey. Apa yang dilihatnya, itulah yang dipercayainya. Dan saat Kylo mengatakan itu kepada Rey, Rey pun juga mempercayai hal itu,” lanjut Johnson. Jika memang benar seperti itu, maka bisa dibilang Johnson sudah mulai untuk menyiapkan fondasi bagi trilogi selanjutnya. Bahwa Star Wars bukan cuma milik keturunan Skywalker saja, dan masih banyak manusia di galaksi yang bisa memiliki Force seperti Rey dan layak mendapatkan porsi lebih di film. Force yang masih “mentah”, bukan light side ataupun jatuh ke dark side. Bahkan bisa jadi Finn dan Poe pun begitu. Orang tua mereka juga bukan siapa-siapa. Hanya karakter baru yang siap dieksplorasi, untuk menggantikan karakter-karakter lama yang mungkin sudah lewat masanya. Dan sepertinya, Johnson sudah mengirimkan “pesan” untuk itu. Ingat dengan adegan ending di mana ada anak kecil yang bisa mengambil sapu dengan menggunakan Force di Canto Bight. Yap, dia juga bukan siapa-siapa (setidaknya sampai sekarang kita masih belum tahu asal usulnya). Yang kita tahu, dia adalah anak yang membantu Finn dan Rose untuk kabur saat di Canto Bight. Dia punya Force, dan layak untuk menjadi karakter utama di seri-seri selanjutnya. Menjadi murid dari Rey mungkin? Tentu kita harus menunggu Episode IX untuk tahu kelanjutannya.
Bagaimana dengan teori kedua?
Mengesampingkan apa yang terjadi di film dan juga perkataan dari Johnson, bisa jadi Rey adalah “siapa-siapa”. Bukti nyatanya adalah bagaimana dia dan Kylo Ren bisa terhubung dengan baik menggunakan Force (bahkan sampai bersentuhan, meskipun berada di tempat berbeda). Baca Juga
Bagaimana bisa tidak ada hubungan apa-apa, tapi bisa terhubung dengan Force? Memang Snoke sempat mengungkapkan bahwa dirinyalah yang menjadi “dalang” di balik hubungan Force tersebut. Akan tetapi, bagaimana jika itu hanya merupakan tipu daya Snoke? Jika mengacu kepada teori kedua ini, spekulasi bahwa Kylo Ren dan Rey bersaudara lebih memungkinkan dibandingkan Master dengan murid. Mungkin Rey sudah dipisahkan sejak diketahui bahwa Ben Solo sudah diliputi dark side dan menjadi Kylo Ren. Tujuannya, agar Rey tidak terjatuh ke lubang yang sama (Rey pun memiliki Force “mentah” yang sama besarnya dengan Kylo Ren bukan?). Teori kedua ini pun cocok dengan salah satu kisah dari expanded universe, yang mengisahkan bahwa Han dan Leia memiliki dua anak, Jacen dan Jaina. Keduanya dilatih oleh Luke di akademinya. Sayang, Jacen jatuh ke dark side dan menjadi Darth Caedus. Mirip dengan kisah Ben Solo bukan? Atau mungkin, keduanya awalnya merupakan saudara seperguruan. Sama-sama dilatih oleh Luke sebelum akademi Jedi-nya terbakar habis. Rey kecil diselamatkan oleh Luke, dititipkan ke seseorang yang lantas membawanya ke Jakku. Review Star Wars The Last Jedi: The Force Is (not) Strong With This One Star Wars: The Last Jedi mungkin memiliki sisi teknis yang memuaskan, namun longgarnya naskah tak sanggup menyelamatkan film ini. Baca JugaMana teori yang benar? Untuk saat ini tentu kita harus menerima apa yang dikisahkan dalam film alias teori pertama. Bahwa Rey, Kylo Ren, Finn dan Poe adalah generasi baru yang disiapkan untuk trilogi sebelumnya. Dan selain Kylo Ren, tiga karakter lain adalah karakter yang benar-benar baru, bukan keturunan siapa-siapa. Apakah di Episode IX kita akan disajikan twist yang lebih menarik? Siapa tahu!
Meskipun dipuji-puji habis-habisan oleh kritikus, Star Wars: The Last Jedi sepertinya kurang diterima oleh fans. Berdasarkan audience rating dari situs sensus review ternama Rotten Tomatoes, penilaian penonton terhadap film ini bahkan sudah sampai ke tahap rotten! Bagaimana bisa?Meskipun sudah ditayangkan di Indonesia sejak 13 Desember 2017 lalu, Star Wars: The Last Jedi baru dirilis di Amerika tanggal 15 Desember kemarin.
Hype untuk film ini begitu tinggi, terutama setelah embargo untuk review dari kritikus yang sudah menyaksikannya duluan di advance screening beberapa waktu lalu dilepas, banyak yang memuji episode ke-8 dari seri Star Wars ini sebagai entri yang terbaik di serinya, menandingi Empire Strikes Back (1980). Review Star Wars The Last Jedi: The Force Is (not) Strong With This OneStar Wars: The Last Jedi mungkin memiliki sisi teknis yang memuaskan, namun longgarnya naskah tak sanggup menyelamatkan film ini.Baca Juga Terhitung, dari review yang dikumpulkan oleh situs sensus review ternama Rotten Tomatoes, jumlah review positif untuk film ini mencapai 93%, dengan 265 kritikus memberikan “tomat segar”dan 20 kritikus lainnya memberi “tomat busuk”. Di Metacritic, The Last Jedi juga mendapatkan kategori “universal acclaim” dengan total skor mencapai angka 86, cukup mencengangkan. Namun, setelah The Last Jedi akhirnya ditayangkan kepada publik di Amerika, agaknya opini mereka cukup berbeda dari kritikus, bahkan bisa dibilang JAUH berbeda dari kritikus. Terhitung di detik ini, audience rating di Rotten Tomatoes telah masuk ke kategori rotten dengan angka 56% dari 72.364 penonton. Meskipun perbedaan rating dari penonton dan kritikus sudah sangat lumrah, untuk kasus The Last Jedi ini bisa dibilang cukup mengejutkan, mengingat besarnya perbedaan angka dari kritikus dan penonton hingga 37%. Angka dari penonton tersebut lebih rendah dari The Phantom Menace dan Attack of the Clones yang sering dianggap sebagai dua entri terburuk di seri Star Wars, dengan masing-masing memiliki skor 59% dan 57%. Di Metacritic juga terjadi hal yang sama, dengan user score di sana hingga saat ini hanya mencapai angka 5,1 dari total skor yang diberikan dari 1.111 pengguna Metacritic, dengan 478 orang memberi tanggapan positif, 147 orang memberikan tanggapan mixed, dan 486 orang memberikan tanggapan negatif. Berbeda jauh dengan critics score yang mencapai angka 86. Baca Juga
|
Categories
All
Archives
December 2017
|