Walau tidak berakhir gantung seperti The Force Awakens, ending Star Wars: The Last Jedi tetap menimbulkan banyak pertanyaan. Nah berikut penjelasannya versi Kupaman.
Bocah di Canto Bight yang sempat membantu Finn dan Rose meloloskan diri itu ternyata adalah seorang force-sensitive. Hal tersebut bisa terlihat ketika dia melakukan force telekinesis kepada sapunya lalu kemudian memegangnya seperti sebuah lightsaber. Kemungkinan besar di episode 9 ia akan menjadi karakter force-sensitive baru calon Jedi generasi masa depan. BACA JUGA: Star Wars: The Last Jedi Akhirnya Mengungkap Siapa Orangtua Kandung ReyLuke Skywalker yang telah bersatu dengan the Force pasca mengerahkan segala daya kemampuannya melawan keponakannya, Ben Solo, di planet Crait menyatakan takkan menjadi “The Last Jedi.” Hal itu menegaskan Rey di kemudian hari akan menjadi Jedi generasi baru. Kemungkinan juga, Rey bakal mendirikan Jedi Order baru beranggota generasi muda di penjuru alam semesta. Di film selanjutnya, perseteruan the Resistance dibawah kepimpinan Jendral Leia akan berlanjut melawan the First Order yang kini dibawah perintah Supreme Leader Kylo Ren. Dengan bantuan Rey, sosok yang bernama asli Ben Solo itu akan menghabisi gurunya. BACA JUGA: Resensi Star Wars: The Last Jedi – Star Wars Terbaik Era Sekuel TrilogiKylo Ren melakukan hal yang tidak terduga tersebut bukan karena dirinya telah berpaling ke Light Side, tetapi karena kalimat “Let the past be the past” yang selalu diucapkan Snoke yang menurut Kylo juga bagian dari masa lalu yang harus dikubur, sama seperti ayahnya Han Solo. Film Star Wars berikutnya yaitu episode iX, akan menjadi kisah pamungkas Skywalker Saga. Lalu kisahnya mundur lewat prekuel trilogi yang menceritakan Anakin Skywalker, ayahnya Luke (nantinya akan berubah menjadi Darth Vader). Untuk sekuel triloginya menceritakan mengenai para generasi penerus seperti Rey dan Kylo Ren yang mewakili pihak Light Side dan Dark Side.
0 Comments
Leave a Reply. |
Categories
All
Archives
December 2017
|