Xenology bukan HOAX, justru disinilah fungsi Xenology sebagai "tempat sampah" pengetahuan-pengetahuan yang mungkin dianggap HOAX di bidang ilmu lain. Tugas mulia yang kita emban untuk membuktikan apakah suatu fenomena benar2 HOAX ataukah sebuah unsolved phenomena. Salah satu kesalahan dari (beberapa) pengetahuan mainstream adalah terlalu yakin dengan aksioma dan postulat yang mereka anut tanpa melihat kemungkinan bahwa suatu saat ada hal lain atau hukum lain yang mungkin merombak bidang ilmu pengetahuan tersebut di masa depan.
Sebagai contoh, sebelum abad Renaissance pemahaman bahwa bumi itu bulat yang dikemukakan Ibnu Hazm (...-1069 M) dianggap HOAX atau omong kosong oleh sebagian masyarakat eropa dan peradaban lain. 400 tahun kemudian barulah sebagian masyarakat dunia (itupun belum semua) sepakat dan kebenaran terkuak bahwa teori yang dikemukakan Copernicus bahwa bumi itu bulat adalah benar. Seandainya tidak ada orang yang berpikir out of the box mungkin kemajuan ilmu pengetahuan akan tersendat. Kita ga harus menjadi seorang Copernicus untuk membuktikan keanehan suatu fenomena, tetapi setidaknya pikiran kita terbuka untuk dimasuki oleh kemungkinan-kemungkinan lain diluar kemampuan ilmu pengetahuan saat ini. Ilmu manusia itu hanyalah setetes dibandingkan seluruh air yang ada di lautan.
0 Comments
Leave a Reply. |
Categories
All
Archives
December 2017
|