Hingga kini, mereka tetap kejam, baik kepada mereka yang beragama Islam atau Kristen, bahkan beragama Judaism. Yang penting selama mereka adalah bangsa atau warga Palestina, mereka tak segan untuk membunuhnya. Mereka yang selain berdarah Yahudi dipanggil sebagai Goyim atau Gentiles, yang berarti setengah manusia setengah hewan. Karena bagi mereka, kaum Yahudilah yang sebenar-benarnya manusia, sedangkan diluar Yahudi adalah setengah manusia, ibarat hewan piaraan yang bekerja bagi sang Tuan (Effendi). Sedangkan umat Yahudi yang religi atau agamais, memang sejak dulu sebagai pengikut setia para Nabi dengan agama Hebrewnya, namun mereka juga ditunggangi oleh mereka kaum Yahudi yang berfaham satanisme ini. Itu sebabnya sebagian Rabi-rabi Orthodok Yahudi seperti Rabi-Rabi kelompok Naturai Kerta tetap membela Palestina dan sangat marah kepada Zionist Israel karena mereka ditunggangi oleh kaumnya sendiri yang menganut satanisme. Menurut pengakuan dari para Rabi Orthodok terutama yang sudah tua-tua, kaum Yahudi tidak boleh mendirikan negara, namun harus berbaur dengan masyarakat luas. Mereka juga menyatakan bahwa dulu semasa kecil, mereka bergaul normal seperti anak-anak di berbagai negara dari belahan dunia lainnya, yaitu hidup normal, bermain bersama, bergaul bersama dan makan bersama tetangga dan kerabat mereka bangsa Arab. Tak ada kebencian apalagi konflik diantara mereka. Namun semenjak ideologi Zionist ada di Palestina, mereka kaum Yahudi dan Arab dipisahkan oleh fitnah ideologi Zionist agar ada kebencian, secara terus dan terus dan terus, sampai kini, sehingga mereka akhirnya terpecah dan berperang.
0 Comments
Leave a Reply. |
Categories
All
Archives
December 2017
|