Sejak video game berjuang untuk menjadi bagian dari industri hiburan mainstream, genre yang satu ini sudah menemani sejak awal. Boleh dibilang, ia menjadi salah satu nyawa yang tidak terpisahkan dari industri game saat ini. Semangat kompetitif dan unsur fun yang ia hadirkan memang mampu membawa esensi video game yang sebenarnya. Harus diakui, tidak ada yang mampu melakukan hal ini lebih baik daripada sebuah game fighting. Dari lusinan judul yang muncul di masa keemasan konsol Sony – Playstation, tidak ada yang mampu menyaingi keunikan game yang satu ini. Masih ingatkah Anda dengan Ehrgeiz? Hampir sebagian besar gamer yang tumbuh besar dengan Playstation pasti pernah memainkan game yang satu ini. Ehrgeiz – God Bless The Ring memang bukan game fighting biasa. Lahir dari tangan dingin Dream Factory dan dirilis oleh Square, ia hadir dengan konsep dan mekanisme gameplay yang belum pernah ada di industri game saat itu. Tidak hanya itu saja, desain karakter yang terbilang baik dan kontrol yang sederhana membuat game fighting yang satu ini berhasil memadukan unsur kompetitif dan fun dalam porsi yang seimbang. Semuanya dihadirkan dalam lingkungan pertempuran tiga dimensi yang mampu membuat pertempuran berlangsung dengan tempo yang cepat. Selain semua keunikan tersebut, Ehrgeiz juga mencapai tingkat popularitas yang tinggi karena ia menjadi game pertama yang menampilkan karakter Final Fantasy di luar franchise RPG raksasa tersebut. Walaupun tidak tampil dalam adaptasi karakter yang menyerupai versi aslinya, namun esensi setiap karakter ditampilkan dengan cukup baik. Saya sendiri masih ingat betapa terkejutnya saya melihat sosok villain favorit – Sephiroth dari Final Fantasy VII yang ternyata ikut bergabung dalam arena pertarungan ini. Ia bahkan dihadirkan dengan pedang Masamune nya yang ikonik dan tampak mengancam tersebut. Tidak hanya Sephiroth, beberapa karakter lain seperti Tifa, Vincent, Zack Fair, dan Cloud juga menjadi bagian darinya. Bagi penggemar seri Final Fantasy VII di masa lalu, Ehgreiz tampil bagaikan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Jika Anda termasuk gamer yang pernah memainkan game ini sebelumnya, jangan ragu untuk sedikit membuka memori Anda kembali dan mengenang semua kesenangan yang pernah dihasilkan oleh Ehrgeiz dari Squaresoft ini. Plot dan Gameplay Walaupun opening movie ini memperkenalkan banyak karakter, namun tidak ada benang merah jelas diantaranyaBerbeda dengan sebagian besar game fighting yang dirilis di industri game, Ehrgeiz boleh dibilang tidak memiliki jalur plot yang jelas. Tidak ada karakter utama yang menjadi benang merah utama dan cerita yang bergerak di sekitarnya. Sejak awal, game ini memang didesain untuk memuaskan “fetish” para penggemar game fighting yang menginginkan game yang lebih mengutamakan unsur kesenangan. Ehrgeiz yang lahir dari ambisi Squaresoft dan Namco ini memang tampil sebagai sebagai game yang luar biasa menghibur, bahkan hingga saat ini. Walaupun Ehrgeiz lebih dikenal dari versi Playstationnya yang hadir di tahun 1998, namun game ini sebenarnya sudah dirilis pada tahun 1997 awal untuk mesin Arcade di Jepang. Sempat dikritik karena desain dan kehadiran karakter “original” nya yang begitu menyerupai desain beberapa karakter game fighting yang berasal dari developer lain, Ehrgeiz menghadirkan sesuatu yang baru dan berbeda untuk port Playstation nya. Tidak tanggung-tanggung, mereka menghadirkan beberapa karakter salah satu seri FF tersukses – Final Fantasy VII di dalamnya. Ini menjadi kali pertamanya Squaresoft mengizinkan karakter FF untuk digunakan di seri game lain selain FF. Tidak mengherankan jika penggemar Final Fantasy yang begitu menantikan Ehrgeiz hanya demi menjajal karakter seperti Sephiroth, Vincent, Zack, Tifa, dan Cloud yang dihadirkan di dalamnya. Ini menjadi nilai jual utama yang ditawarkan oleh port Playstation ini. Game ini hadir dengan beragam mode menarikWalaupun pada dasarnya Ehrgeiz datang sebagai sebuah game fighting, namun seri ini sebenarnya hadir dengan segudang fitur lainnya. Ia juga menghadirkan mode mini-game dan quest yang menyerupai sebuah game action RPG. Jika mode fightingnya lebih membawa atmosfer permainan yang kompetitif, mode mini gamenya lebih didesain untuk menghasilkan unsur fun yang kental, sementara mode Questnya mengarahkan gamer untuk sistem permainan yang lebih kompleks dan serius. Ketiga mode inilah yang menjadi kekuatan utama dari Ehrgeiz sebagai satu kesatuan game. Satu hal yang cukup menarik, untuk setiap mode ini, Ehrgeiz juga tidak menuntut mekanisme kontrol yang kompleks. Anda hanya perlu menekan tombol serangan secara berulang untuk melakukan kombo dan tombol lingkaran untuk mengeksekusi serangan special di mode fighting. Tombol lainnya digunakan untuk melakukan block pada serangan dan melompat. Sementara untuk mode mini game, kecepatan dan kelincahan untuk menekan tombol menjadi aspek yang paling utama. Di mode Quest, tombol yang perlu digunakan juga tidak terlalu kompleks. Kesemuanya dapat dikuasai dengan mudah hanya dalam waktu yang singkat. Walaupun mengusung genre fighing sebagai unsur utamanya, Ehrgeiz tetap mampu menampilkan keunikan yang tidak dimiliki oleh game fighting lain yang lahir di masa itu. Sebuah game dengan model tiga dimensi memang bukan hal baru. Konsep yang sama juga ditunjukkan oleh franchise besar seperti Tekken dan Soul Calibur dengan respon yang begitu positif dari kalangan gamer. Namun, Ehrgeiz datang dengan konsep “tiga dimensi” yang sesungguhnya, tidak hanya pada desain karakter dan lingkungan, tetapi juga gameplaynya sendiri. Pertarungan berlangsung di arena yang luas dan dapat dieksplorasi secara menyeluruh. Anda dapat bergerak secara 360°, melompat, dan menyerah dari arah manapun yang Anda inginkan. Ketepatan dan timing akan menjadi kunci terbaik. Taman Bermain bagi Karakter Final Fantasy VII Pertengkaran rumah tangga?Salah satu hal yang paling membuat Ehrgeiz begitu memorable adalah bagaimana ia tampil sebagai game pertama yang menghadirkan karakter FF di luar franchisenya sendiri. Squaresoft boleh terbilang cukup cerdas untuk menempuh langkah ekstrim yang satu ini untuk menarik perhatian ekstra untuk Ehrgeiz. Tidak tanggung-tanggung, karakter ikonik yang fenomenal seperti Cloud Strife, Tifa, Vincent, Zack, bahkan sang villain super – Sephiroth dihadirkan di sini. Walaupun tidak datang dengan gerakan dan jurus yang sama dengan versi RPGnya, namun semua karakter ini dihadirkan dengan adaptasi desain dan ciri utama yang serupa. Anda bisa melihat Buster Sword milik Cloud atau Masamune milik Sephiroth terpampang di jelas di layar. Mini-Game Super Fun! Daripada sekedar berlari, lebih baik menghajar musuh hingga babak-belur terlebih dahulu Mode yang satu ini pasti bikin suasana jadi riang dan seru!Dari ketiga mode yang ditawarkan oleh Ehrgeiz, mode mini-gamenya mungkin menjadi yang paling menarik. Terbagi dari beberapa pilihan permainan, sebagian besar mode ini memang didesain untuk menghasilkan fun dengan maksimal. Pada mode lombar lari lap, kemenangan diraih dengan menyelesaikan lap dalam pertempuran 1 vs 1. Kecepatan mungkin menjadi kunci kemenangan, tetapi efektivitas serangan juga jadi elemen yang tidak boleh diremehkan. Mode lain yang cukup menarik adalah rangkaian lomba di pantai yang menuntut kecepatan eksekusi jari Anda. Satu yang pasti, semua mode ini memang lebih menyenangkan dimainkan bersama dengan teman yang lain. Tawa dan kesenangan sudah pasti menghiasi ruangan. Mekanisme Combo Sederhana Simple is fun!Sebagian besar gamer yang mencintai game fighting biasanya akan lebih menghargai mekanisme combo yang kompleks dan menantang untuk dimainkan. Namun jika kita menilik sedikit lebih dalam, ini tidak selamanya menjadi jaminan untuk sebuah game fighting yang berkualitas. Pada akhirnya, yang terpenting adalah berhasil mengadaptasikan sebuah mekanisme yang tepat sesuai dengan tujuan sebuah game dibangun. Bagi Ehrgeiz yang lebih mengedepankan sisi fun, pemilihan mekanisme combo dan serangan special yang sederhana merupakan pilihan yang paling tepat. Dengan cara seperti ini, maka tujuan Square dan Namco mengembangkan Ehrgeiz boleh terbilang tercapai dengan baik. Apalah arti sebuah game fighting jika ia tidak mampu menghadirkan karakter original yang ikonik? Hal ini tentu menjadi salah satu kunci utama untuk memastikan eksistensi di masa depan. Sayangnya, hal ini tidak mampu diwujudkan oleh Dream Factory. Karakter “original” yang mereka usung di luar karakter FF VII ternyata tidak se-original yang dibayangkan. Hanya dalam sekilas pandangan saja semua gamer tentu langsung dapat menyimpulkan bahwa Ehrgeiz mengadaptasi sebagian besar karakter ini dari para petarung game fighting lainnya. Tidak hanya dari desain karakter, tetapi juga dari gerakan yang mereka usung. Mereka merepresentasikan karakter dari seri Tekken dan KOF. Sama sekali tidak ada unsur “originalitas” di karakter yang mereka klaim sebagai original Ehrgeiz.
Tanpa Plot yang Jelas Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa mereka bertarung? Tanda tanya besar yang tidak akan terjawabMengusung pertempuran satu lawan satu dan memiliki inti permainan yang sederhana, tidak lantas menjadi legitimasi yang sah bagi sebuah game fighting untuk tidak memiliki plot sama sekali. Apa yang membuat semua karakter ini bertarung satu sama lain? Mengapa karakter Final Fantasy bergabung di dalamnya? Bagaimana dengan pedang yang didapatkan di awal pertempuran dan signifikansi nya pada cerita? Apa yang sebenarnya dikejar oleh setiap karaker ini? Setiap game fighting butuh penjelasan seperti ini untuk menjadi basis plot dan memperkuat eksistensi game itu sendiri. Sayangnya, Ehrgeiz tidak memiliki ini sama sekali. Tidak ada dialog dan penjelasan secara eksplisit sama sekali. Quest Mode yang Kurang Menarik Bahkan tidak pantas untuk dimainkan saat waktu luang.. Terlalu repetitif..Walaupun Ehrgeiz hadir dengan mode Quest untuk menghadirkan alternatif mode permainan, namun Quest Mode yang ia tawarkan boleh dibilang sama sekali tidak menarik. Berbasiskan sistem permainan ala Action-RPG dengan fokus pada penjelajahan dungeon, Quest Mode ini tidak menawarkan banyak hal yang bisa membuat gamer betah bermain. Desain lingkungannya sendiri begitu terbatas dengan mekanisme gameplay yang terlalu repetitif membuatnya menjadi terlalu “mandul” untuk dapat menarik perhatian gamer. Ia bahkan tidak cukup ampuh untuk tampil sebagai game untuk menghabiskan waktu luang. Sensasi Setelah Memainkannya Kembali Tidak akan mudah menemukan game seperti Ehrgeiz kembali!Setelah hampir 10 tahun tidak menyentuh game ini, ada perasaan tidak asing ketika memainkan game ini kembali. Kehadiran karakter Final Fantasy VII di sini masih menjadi poin utama yang membuat game ini tampil unik, bahkan hingga saat ini. Dibandingkan dengan mode fightingnya, saya lebih tertarik untuk mengadu mode mini game nya kembali. Setidaknya cukup untuk menghadirkan sensasi menyenangkan dan tawa dibandingkan berkelut dengan mode fightingnya yang terasa terlalu repetitif dan membosankan. Quest mode? Sama sekali tidak tertarik. Walaupun sudah tidak lama memainkan game yang satu ini, namun menguasai kembali mekanisme kontrolnya bukanlah pekerjaan yang sulit. Keputusan Namco dan Squaresoft untuk menjadikannya sederhana memang pilihan terbaik untuk menikmati Ehrgeiz secara sempurna. Tidak ada masalah pada visualisasi game lawas yang satu ini, karena ia masih tampil dalam kualitas yang bisa dinikmati bahkan hingga saat ini. Namun tentu saja, pesonanya ada pada kesederhanaan yang ia tunjukkan. Jika Anda termasuk gamer yang senang dengan game fighting yang fun, memainkan kembali Ehrgeiz akan jadi pilihan yang tepat. Sebuah nostalgia untuk game yang super-unik.
0 Comments
Leave a Reply. |
Categories
All
Archives
December 2017
|