Kilang ini dibangun pada tahun 1981 dengan pertimbangan untuk dapat memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri yang terus meningkat. Kilang yang mulai beroperasi 4 Agustus 1983 ini berkapasitas awal 200.000 BPSD, yang kemudian ditingkatkan menjadi 238.000 BPSD setelah Debottlenecking Project Cilacap. Kilang ini mengolah minyak “cocktail” yaitu minyak campuran dari dalam maupun luar negeri.
Perluasan kilang II ini dirancang oleh Universal Oil Product (UOP) untuk Fuel Oil Complex, Shell Internasional Petroleum Maatschappij (SIPM) untuk Lube Oil Complex dan Fluor Eastern Inc. Untuk offsite facilities termasuk utilities. Sedangkan kontraktor utamanya adalah Fluor Eastern Inc. Dengan sub kontraktor diutamakan perusahaan-perusahaan Nasional. Kilang minyak II meliputi: 1) Fuel Oil Complex II (FOC II) Bahan baku yang diolah dalam proses ini adalah Cocktail Crude (Arjuna Crude atau Attaka Crude). Produk yang dihasilkan antara lain LPG, Naphta, Solar, Gasoline/Premium, Kerosene, IDO, IFO. 2) Lube Oil Complex II (LOC II) Bahan baku berupa Residu FOC II. Produk yang dihasilkan adalah HVI 100, HVI 650, Minarex B, HVI 160S dan Propane Asphalt. 3) Lube Oil Complex III (LOC III) Bahan baku berupa distilat LOC I dan LOC II. Produk yang dihasilkan adalah HVI 100, HVI 65, Minarex B, HVI 160S dan Propane Asphalt. 4) Utilities Complex II (UTL II) yang fungsinya sama dengan UTL I.
0 Comments
Leave a Reply. |
Categories
All
Archives
December 2017
|