Menteri Luar Negeri Libanon Gebran Bassil mendesak negara-negara Liga Arab agar AS membalikkan keputusan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel sekaligus mengutuk tindakan tersebut yang terbilang berbahaya dan tidak bisa diterima.
"Langkah-langkah tegas (harus) diambil untuk melawan keputusan tersebut, dimulai dengan tindakan diplomatik, lalu politik, lalu ekonomi, dan (kemudian) sanksi finansial," kata Gebran Bassil di pertemuan menteri luar negeri Liga Arab di ibu kota Mesir, seperti dilansir dari Russia Today, Minggu (10/12). Para menteri luar negeri Liga Arab mengadakan pertemuan darurat di Kairo,menyusul permintaan Palestina dan Yordania untuk bersatu memimpin tanggapan atas pengakuan Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Juga rencana AS untuk memindahkan kedutaannya ke Kota Suci. Membahas cara untuk menghadapi kebijakan Amerika yang baru, Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul-Gheit, dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki meminta masyarakat internasional untuk mengakui Negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. "Keputusan tersebut menentukan legalisasi pendudukan," kata Aboul-Gheit. Sementara Al Maliki mendesak Liga Arab untuk menyerahkan rencana resolusi ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengecam keputusan AS tersebut. Keputusan yang dibuat Presiden AS Donald Trump hari Rabu (6/12) memicu demonstrasi besar-besaran di seluruh dunia Arab dan di negara lain. "Pernyataan Trump yang melawan hukum internasional dan menimbulkan pertanyaan mengenai upaya Amerika untuk mendukung perdamaian di wilayah tersebut," kata Aboul-Gheit, menurut Al Jazeera.
0 Comments
Korea Utara mengecam tindakan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kim Jong Un menyebut Trump seorang 'Dotard'. Trump dianggap mengambil tindakan sembrono dan jahat.
"Mengingat fakta bahwa 'dotard' yakni penyakit jiwa, tindakan Trump ini tidak mengejutkan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korut seperti dikutip oleh kantor berita KCNA Korea Utara. "Tapi langkah ini jelas menunjukkan ke seluruh dunia, perusak perdamaian dan keamanan dunia, sampah masyarakat dan jahat di mata masyarakat internasional," kata Kim seperti dilansir dari Straits Times, Minggu (10/12). Pernyataan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv memicu kemarahan. Menurut pernyataan KCNA terbaru, Korea Utara mengecam keras langkah AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Mereka menyatakan dukungan dan solidaritas yang kuat bagi rakyat Palestina dan Arab yang berjuang untuk mendapatkan hak-hak yang sah. "AS akan dimintai pertanggungjawaban atas semua konsekuensi dari tindakan nakal dan jahat ini," tambahnya.
Keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan Kota Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel mengecewakan banyak pihak. Salah satu penasihat urusan Timur Tengah, Dina Powell, memilih mundur diduga terkait dengan langkah Trump.
Dilansir dari laman AFP, Sabtu (9/12), kabar mundurnya Powell disampaikan pada Jumat kemarin. Namun, dia baru efektif meninggalkan posisinya awal 2018 mendatang. Keputusan mundurnya Powell sebagai anggota tim penasihat urusan Timur Tengah pimpinan menantu Trump, Jared Kushner, mengundang banyak pertanyaan. Sebab, dia tidak menyampaikan alasan pengunduran dirinya. Hanya saja, Sekretaris Biro Pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, berdalih mundurnya Powell tidak terkait dengan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Powell selama ini dikenal sebagai analis dan penasihat unggulan urusan Timur Tengah. Dia lahir di Mesir dan fasih berbahasa Arab. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menggelar pertemuan darurat sehari setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan Kota Yerusalem adalah Ibu Kota Israel. Hampir sebagian besar anggota DK PBB menentang langkah Trump dan tetap tidak mengakui klaim itu. Dilansir dari laman Al Arabiya, perwakilan tetap untuk PBB dari Inggris, Italia, Jerman, Prancis, dan Swedia menyatakan keputusan Trump tidak sejalan dengan resolusi perdamaian PBB buat kawasan itu. Sebab, Menurut kesepakatan, wilayah Yerusalem Timur yang dicaplok Israel adalah bagian dari Palestina. Menurut Koordinator Khusus untuk PBB buat perdamaian Timur Tengah, Nikolai Mladenov, keputusan Trump soal status Yerusalem membahayakan dan justru memantik pertikaian. Sedangkan perwakilan Prancis menyatakan persoalan Yerusalem harus diselesaikan oleh Israel dan Palestina. "Permasalahan Yerusalem adalah perkara khusus yang dimensinya melampaui Israel dan Palestina," kata mereka. Sedangkan bagi Inggris, mereka tetap terus menekan Israel dan Palestina melanjutkan perundingan damai serta menghindari kekerasan yang bisa merusak. Mereka juga hanya mengakui negosiasi harus berdasarkan kesepakatan perbatasan dibuat pada 1967. Bagi perwakilan Mesir, status Yerusalem sampai saat ini masih dianggap status quo, dan tidak berubah walau ada klaim oleh Trump. Sedangkan perwakilan Swedia menyatakan keputusan Trump hanya menguntungkan satu pihak dan bertentangan dengan banyak negara. "Kami tidak mengakui keputusan Washington yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel," kata perwakilan Swedia. Sikap sejumlah perwakilan negara di DK PBB itu membikin Duta Besar AS, Nikki Haley, tersudut. Namun, dia tetap pasang badan terkait kebijakan ditetapkan oleh Trump. "Israel tidak akan bisa dipaksa untuk menyetujui kesepakatan yang membahayakan. Kami tetap berjanji akan terus mengawal proses perdamaian di Timur Tengah," kata Haley.
Kabar cukup mengejutkan datang dari kedua pengacara Setya Novanto yakni Otto Hasibuan dan Fredrich Yunadi. Pasalnya, kedua pengacara kondang ini secara mendadak kompak mundur sebagai pengacara ketua DPR RI tersebut.
Menurut Otto, ia sejak Jumat (8/12) ini sudah resmi tak lagi mendampingi Novanto dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP. Ia mengungkap alasannya mundur lantaran tak sependapat dengan Novanto dalam hal penanganan kasus. "Jadi terhitung kemarin, berlaku hari ini, maka saya tidak menjadi kuasa hukum Setya Novanto lagi, dengan resmi saya mengundurkan diri sebagai kuasa hukum beliau," tutur Otto dilansir CNN Indonesia. "Saya bicara dengan Novanto, saya berpendapat untuk menangani ini caranya seperti ini, tapi dia mempunyai cara penanganan yang berbeda. Strateginya umpama seperti ini, dia juga mempraktik seperti itu. itu sah-sah saja kan? Tidak boleh disalahkan. Kalau ini terjadi perbedaan pendapat, tentu saya harus mengundurkan diri," imbuh Otto. Di sisi lain, Fredich yang juga mengumumkan pengunduran diri pun enggan membeberkan alasan secara pasti. "Beliau (Setnov) terima, gak ada masalah apa-apa. Kita sama Pak SN juga tidak ada perbedaan pendapat, tapi ya karena ada sesuatu hal yang kita gak bisa lakukan," ujar Fredich. Lebih lanjut, Fredich pun meminta segala pertanyaan yang menyangkut Novanto setelah ia mundur lebih baik dipertanyakan pada kuasa hukum baru yakni Maqdir. "Untuk kasus yang disidik KPK ditangan Maqdir, saya dan rekan Otto mengundurkan diri," pungkas Fredich. Kalah Debat Oleh Ustadz Felix, Abu Janda Ungkap Siapa Diri dan Organisasinya. Ternyata Ini Misinya12/7/2017 Belum kenal dengan Abu Janda? Anda pasti ketinggalan informasi. Abu Janda saat ini jadi perbincangan. Pemilik nama lengkap Permadi Arya tiba-tiba menjadi perhatian netizen. Pasalnya jika selama ini hanya aktif di media sosial lewat Fanpage Facebook dengan akun Ustad Abu Janda al-Boliwudi, pria ini akhirnya terlihat saat diundang sebagai salah satu narasumber di acara ILC Selasa malam lalu. Salah satu pembicara lainnya Ustadz Felix Siauw sempat heran dengan nama Abu Janda. Menurutnya akun itu sering mecoleknya di media sosial. Abu Janda dan Felix Siauw (youtube/ Indonesia Lawyers Club tvOne)“Ini Abu Janda berarti bapaknya Janda ya?,” ujar Felix. Lalu bagaimana ceritanya Permadi Arya menjadi Abu Janda? Di laman facebooknya terdapat sedikit informasi soal asal muasalnya nama itu. Rupanya Abu Janda adalah tokoh fiksi yang dibuat oleh Permadi Arya pada Desember 2014. Ini adalah nama plesetan dari nama Panglima ISIS asal Malang, Indonesia, Abu Jandal Al Indonesi. Belakangan Abu Jandal Al Indonisiy diberitakan tewas di medan tempur di Suriah. Abu Jandal Al Indonesi ()Oleh simpatisan ISIS, Abu Jandal salah satu idola yang syahid di medan perang untuk keyakinannya. Hal ini dilakukan Permadi sebagai respon atas video ancaman Abu Jandal kepada TNI. Permadi mengaku sebagai Muslim Sunni yang cinta keberagaman. "Saya Muslim Sunni. Saya cinta non-muslim, non-pribumi, muslim syiah, dan Indonesia," begitu pesan dalam foto profilnya. Sebagai bentuk perlawanan kepada ISIS, Abu janda kemudian membuat sejumlah video parodi. Video Parodi Abu Janda Al Bolliwudi untuk menyindir Abu Jandal Al Indonesi ()Salah satu videonya berjudul, ‘Ancaman ISIS terhadap KPI’. Dalam video parodi itu Permadi alias Abu Janda menirukan gaya Abu Jandal. "Ketahuilah, bahwa tentara-tentara film India menunggu kalian dari Inspektur Vijay, Sanjay Dutt, sampai Amitabh Bachchan," seru Abu Janda. Rupanya Permadi alias Abu Janda mengolok-olok ISIS dengan menyebut sejumlah tokoh film India (Bollywood). Permadi Arya memang tampaknya memiliki kegemaran kepada film-film Bollywood. Alasan ini pula yang menggunakan gelar al-Boliwudi di belakang namanya. Dan untuk meyakinkan jika dia muslim ia pun menambahkan gelar 'ustad' di depannya. Tapi permadi akhirnya mengakui jika dirinya bukan ustad dalam acara ILC kemarin. Abu Janda mengaku kalah Secara jujur, Abu Janda yang juga mengaku pendukung berat bekas Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama ini mengaku kalah debat di acara stasiun TV swasta TV One. Meski telah usai, tayangan Tayangan talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (5/12/2017) di TV One dengan bertajuk '212: Perlukah Reuni?' masih menjadi perbincangan hangat di media sosial. Salah satunya tentang perdebatan antara antara ustadz Felix dengan penggiat media sosial Permadi atau lebih populer dikenal Ustadz Abu Janda Al Boliwudi. Seperti diketahui, program tersebut menghadirkan sejumlah narasumber. Selain kedua nama tadi, turut hadir budayawan Sujiwo Tejo, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dengan Fadli Zon, dai KH M Al Khaththath, pengacara Eggi Sudjana, dan musisi Ahmad Dhani. Juga pengamat politik Rocky Gerung, anggota DPR RI Komarudin Watubun, dan penggiat media sosial Denny Siregar, Ketua Pengurus Besar NU Marsyudi Suhud, Koordinator Jaringan Islam Anti Diskriminasi/JIAD Aan Anshori, cendikiawan Muslim Asyumardi Azra, serta via video conference pakar hukum tata negara Mahfud MD. Gelar wicara ini menarik perhatian hingga kemudian menjadi perbincangan melalui media sosial karena perdebatan antara ustadz Felix dengan Permadi atau lebih populer dikenal Ustadz Abu Janda Al Boliwudi.
Kedua orang ini sebenarnya sudah sering berdebat di media sosial sebelumnya. Baik Felix maupun Abu Janda sama-sama penggiat media sosial dengan memiliki followers yang banyak. Beda dengan ustadz Felix yang mendukung aksi bela Islam, Abu Janda justru sebaliknya. Abu Janda tak jarang menyinggung ulama-ulama yang dianggapnya suka memprovokasi. Pada acara tersebut, banyak netizen yang membully Abu Janda. Lantaran dianggap kalah debat dari Ustadz Felix. Bahkan netizen tak segan melontarkan hujatan dan bully-an di kolom komentar postingan instagram Abu Janda. Salah satunya pada postingan foto Abu Janda sebelum tampil di ILC. Tampak dalam foto Abu Janda berfoto bersama Denny Siregar dan sejumlah narasumber lainnya. "Pantengin TV ONE malem ini ya.. acara ILC Indonesia Lawyers Club jam 20.. narsum "Ustad gadungan" favorit mu ini Abu Janda . syiah HKBP Denny Siregar, sama Fahri Hamzah, Ahmad Dhani, dll * yang bisa rekamin tolong rekam ya.. aplot di youtube, lalu PM ke inbok link nya biar tak aplot di page FB buat yg gak sempet nonton. Cemungudddd SA SA SA SAYA TIDAK TAKUT #ustadabujanda #ustadabujandaalboliwudi" tulisnya pada caption. Postingan ini langsung dibanjiri komentar netizen. Hingga berita ini diturunkan postingan ini sudah dikomentari lebih dari 78 ribu kali. Kebanyakan netizen terkesan mem-bully Abu Janda. Ngaku Kalah, Tapi Menang Lagi Berkat Foto Ini Usai debat, Abu Janda mengakui secara terbuka jika kalah debat di acara ILC. Pengakuan ini disampaikan lewat akun resmi Facebooknya. Plus keterangan gambar yang dipastikan mengundang reaksi dari para hatersnya. Biarin dibilang kalah debat sama koh felix yang penting koh felix sama mas dhani insyaf selfian sambil ngacungin jari lagi SKOR 1 - 1 (emoji senyum dan salam 2 jari) * siap2 diamuk pasukan cyber ideologi terlarang Khilaf...ah#BaperKhilafah Demikian keterangan gambarnya. Status ini diunggah Kamis (7/12/2017) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Sudah menuai nyaris 30 ribu interaksi (engagement); 11 ribu likes, 18 ribu komentar, dan dibagikan 1,3 ribu pengguna Facebook. Viral bukan? Ini beberapa reaksi netizen dirangkum tribun-timur.com: Komentar yang kontra Abu Janda Hery Triyanto: Wkwkkw..abu jancok, elu yg minta selpi? Yg pegang hp? Gak malu? Nugraha Yogie: Kasian lu abu jande.. Tadinya mau so pinter.. Eh malah di skakmat habis Beda level lah bro.. Yang pinter beneran kaya ust.felix Debat sama ente yg ngaku2 ustadz eh kagak ngarti dalil&hadisMalah bilang saya bukan ustadWkwkwkwkwk Ngelawak lu bong.?Belajar lagi sana biar pinter.. Jangan cuma modal googling sama otot Muda Putra Siadari: Di akun ini tertulis ngakunya Ustadz Abu Janda Tapi saat menjawab argumen dr ustad felix siauw di debat ILC kmrn malah jujur bilang " kalau saya bukan ustazd " Yg bener yg mana sih ? Komentar yang netral Wahyudi Bustan: Debat bukan merupakan ukuran kecerdasan, blh saja mereka dikatakan "menang" debat tp solusi tetap "PANCASILA merupakan khilafah ala Indonesia" (Prof. Mahfud, MD) Komentar Pro Abu Janda Al Ghiffari: lanjut kopi tadz,,,, ttp mjd petarung,,,kalah bukan masalah,, krena ini bukan pertandingan,,tp tentang sm2 bljr ttg kebangsaan.... bullian itu hanya sebuah motivasi tanpa rasa,,,ayo yg mau pd bulli,,,, sya ttp mjd pnikmat kopi mu.... Weryo: Saya nilai mas Abu gak kalah, cuman di ILC terlihat setingannya? Artibya itu kandang mereka,,lihat Mbah karni, begitu membiarkan statemen ngalor ngidul, seolah dibiarin tanpa arah, malam itu debat kusir, Mahfud datang tidak juga mengkritik abu tapi juga mengkuliti habis2an si Felix, tentang khilafahnya.... Hanya satu yabg dapat disimpulkan, seolah melawan idiologi khilafah itu masih ragu dan takut dikatakan anti Islam" oleh mereka kaum khilafah. Padahal itu hal yang sah-sah saja.... @Ustadz Abu Janda, jangan kecil hati, sampean dan mas deni bagus kok.... Enny Ningsih: Tenang aja abu janda,identitas nggak penting banget utk dipamerin,uztas ataupun tdk yg penting perjuangan utk nusantara jgn pernah mati,krn itulah kebanggaan kita sbg anak bangsa,km tetap menang,rakyat indonesia 250 juta..apalah artinya manusia 7 jt tp mereka tdk mempunyai jiwa pancasila Merdeka. Ternyata Ini Misi Utama Abu Janda Di akun resmi Facebooknya, Abu Janda kembali membuat panas lawan-lawannya. Foto-foto disertai tulisan panjang menjelaskan siapa sebenarnya Abu Janda dan apa misinya. Foto diunggah Kamis (7/12/2017) pukul 17.30 WIB petang. Abu Janda menyertakan foto saat mengikuti pendidikan dasar sebagai syarat bergabung di Barisan Ansor Serbaguna (Banser), salah satu ormas berbasis Nahdliyyin (NU). Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri hadiri kegiatan Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) GP Banser Ansor. Susbanpim angkatan IV Makassar 2017 yang diselenggarakan GP Banser Ansor Sulsel digelar di Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar, Sabtu (25/3/2017). (TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI)Banser organisasi yang dibentuk oleh Ansor, organisasi pemuda NU. Ternyata Permadi Arya salah satu kader Banser. Tugas utama Banser menurut Abu Janda adalah menjaga kiai, menjaga Pancasila, UUD 1945 dan NKRI, |
Categories
All
Archives
December 2017
|