​Banyaknya kejanggalan yang menyelimuti peristiwa runtuhnya Menara WTC, 9 September 2001, disertai dengan sikap mencurigakan yang ditunjukkan pemerintah Bush merupakan indikasi kuat bahwa peristiwa itu memang dirancang untuk terjadi dan menimpa warga Amerika Serikat non-Yahudi.
Orang-orang Amerika no-Yahudi itu sengaja dikorbankan oleh pemerintahan Bush guna menjustifikasi rencana serangan ke Afganistan dan Irak, dan ke seluruh wilayah di dunia yang dianggap bisa menjadi penghalang cita-cita mereka, yakni membentuk Amerika Serikat menjadi satu imperium baru di dunia, dimana tidak ada satupun negara yang mampu menyainginya dan mampu menentang kehendaknya. Amerika harus menjadi indikator tunggal bagi dunia. Inilah inti dari dokumen pembentukan Pax-Americana. Yang mendasari sikap politik, pemikiaran, dan tindakan Bush dan orang-orang dekatnya yang dikenal sebagai Neo-Konservatif, Kelompok Hawkish, ataupun Penjahat Perang, seperti Paul Wolfowitz, Dick Ccheney, Richard Perle, Donald Rumsfeld, Condoleeza Rice, dan lainnya adalah keyakinannya terhadap pokok-pokok pikiran yang terdapat di dalam injil Darby dan Scofield yang mengharuskan seorang Kristen mendukung Zionis-Israel tanpa syarat apapun. Injil ini sengaja dibuat oleh Konspirasi Yahudi agar orang-orang Kristen Amerika bisa menjadi kuda tunggangan bagi cita-cita satanis mereka. Setelah Komunisme dianggap sudah berakhir, maka Islam-lah yang mereka pandang sebagai batu penghalang yang paling keras bagi pencapaian tujuannya. Sebab itu, kekuatan hijau ini harus dihancurkan dibuat lumpuh untuk selama-lamanya. Peperangan yang digelar di Afghanistan dan kemudian Irak, dan sekarang juga Lebanon, memiliki dua keuntungan bagi Amerika dan Israel, yakni penguasaan wilayah-wilayah kaya minyak, penguasaan geo-strategis di Timur Tengah, dan menggairahkan Industri perang Amerika dan Israel agar berjalan lebih cepat untuk menghasilkan laba.
0 Comments
Leave a Reply. |
Categories
All
Archives
December 2017
|