Unit ini bertugas menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan dalam bidang Health Safety and Environment (HSE). Bidang HSE bertanggung jawab langsung kepada General Manager PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap. HSE memiliki tugas dan fungsi utama, yaitu:
a. Sebagai advisor body dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja, kebakaran (peledakan) dan pencemaran lingkungan. b. Mengkoordinir kegiatan pengawasan dan monitoring lingkungan kerja untuk tercapainya kondisi operasi perusahaan yang aman, nyaman dan berwawasan lingkungan c. Mengkoordinir pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat dalam hal kebakaran, tumpahan minyak, kegagalan tenaga (black out) secara cepat dan tepat untuk mengurangi kerugian. d. Mengkoordinir kegiatan pelatihan dan pembinaan aspek HSE untuk seluruh pekerja dan mitra kerja, dan pembinaan karir / kompetensi pekerja fungsi HSE melalui kursus/pelatihan, safety talk, operation talk, dsb. e. Menjalin kerjasama dengan Instansi/Institusi Pemerintah dalam hal penerapan peraturan Lindungan Lingkungan dan Keselamatan & Kesehatan Kerja. f. Merencanakan dan menentukan garis kebijakan program PROPER, SMKP, SMK3, SMKK, SMT dan AMDAL sebagai bahan untuk pengambil keputusan oleh Top Manajemen. g. Mengkoordinir tindakan penyelidikan kejadian yang berakibat fatal bersama dengan bidang / fungsi terkait.
0 Comments
Kilang ini dibangun pada tahun 1981 dengan pertimbangan untuk dapat memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri yang terus meningkat. Kilang yang mulai beroperasi 4 Agustus 1983 ini berkapasitas awal 200.000 BPSD, yang kemudian ditingkatkan menjadi 238.000 BPSD setelah Debottlenecking Project Cilacap. Kilang ini mengolah minyak “cocktail” yaitu minyak campuran dari dalam maupun luar negeri.
Perluasan kilang II ini dirancang oleh Universal Oil Product (UOP) untuk Fuel Oil Complex, Shell Internasional Petroleum Maatschappij (SIPM) untuk Lube Oil Complex dan Fluor Eastern Inc. Untuk offsite facilities termasuk utilities. Sedangkan kontraktor utamanya adalah Fluor Eastern Inc. Dengan sub kontraktor diutamakan perusahaan-perusahaan Nasional. Kilang minyak II meliputi: 1) Fuel Oil Complex II (FOC II) Bahan baku yang diolah dalam proses ini adalah Cocktail Crude (Arjuna Crude atau Attaka Crude). Produk yang dihasilkan antara lain LPG, Naphta, Solar, Gasoline/Premium, Kerosene, IDO, IFO. 2) Lube Oil Complex II (LOC II) Bahan baku berupa Residu FOC II. Produk yang dihasilkan adalah HVI 100, HVI 650, Minarex B, HVI 160S dan Propane Asphalt. 3) Lube Oil Complex III (LOC III) Bahan baku berupa distilat LOC I dan LOC II. Produk yang dihasilkan adalah HVI 100, HVI 65, Minarex B, HVI 160S dan Propane Asphalt. 4) Utilities Complex II (UTL II) yang fungsinya sama dengan UTL I.
Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) membawahi unit-unit pengolahan yang ada di Indonesia. Kegiatan utama operasi kilang di PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap adalah:
1) Kilang Minyak (BBM dan Non BBM) 2) Kilang Petrokimia General Manager RU IV Cilacap membawahi : 1) Manager Engineering and Development 2) Manager Legal and General Affair 3) Manager Health and Safety Environmental 4) Manager Procurement 5) Manager Reliability 6) Senior Manager Operation and Manufacturing 7) OPI Coordinator 8) Manager Refinery Internal Audit Cilacap 9) Manager Marine Region IV 10) Manager Refinery Finance Offsite Support Region II 11) Manager Human Resources Area 12) IT RU IV Cilacap Area Manager 13) Director of Pertamina Hospital Cilacap Adapun Senior Manager Operation and Manufacturing membawahi 6 manager, yaitu: Manager Production I, Manager Production II, Manager Refinery Planning and Optimization, Manager Maintenance Planning and Support, Manager Maintenance Execution, dan Manager Turn Around.
Pertamina dikelola oleh suatu Dewan Direksi Perusahaan dan diawasi oleh suatu Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP). Pelaksanaan kegiatan PT Pertamina (Persero) diawasi oleh seperangkat pengawas yaitu lembaga negara, pemerintah maupun dari unsur internal PT Pertamina (Persero) sendiri. Berikut ini adalah jajaran manajemen PT Pertamina (Persero) yang dibawahi langsung oleh Direktur Utama:
1) Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko 2) Direktur Hulu 3) Direktur Pengolahan 4) Direktur Pemasaran dan Niaga 5) Direktur Umum 6) Direktur Sumber Daya Manusia 7) Direktur Keuangan Direktur Utama juga membawahi Kepala Internal Audit dan Kepala Jasa Korporat. Direktur Hulu membawahi Deputi Direktur bidang Hulu, sedangkan Direktur Hilir membawahi Deputi Direktur bidang Pengolahan, Deputi Direktur bidang Pemasaran dan Niaga, dan Deputi Direktur Bidang Perkapalan.
Visi adalah: “Menjadi Kilang Minyak dan Petrokimia yang Unggul di Asia pada tahun 2020.”
Misi adalah:
|
Categories
All
Archives
December 2017
|